oleh

Bupati Pandeglang, Mengutuk Pelaku Penusukan Kepada Wiranto

-Nasional-438 Dilihat

gemanews.Id.Jakarta – Kejadian yang dialami oleh Menko Polhukam membuat pemerintah Kabupaten Pandeglang terpukul, serta dapat mencoreng nama baik Kabupaten Pandeglang.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita, mengatakan bahwa insiden penusukan Menko Polhukam, Wiranto, mencoreng nama baik Pandeglang, padahal pelaku tak berasal dari kabupaten tersebut.

“Sangat menyesalkan kejadian yang tidak terpuji itu dan ini mencoreng nama baik Kabupaten Pandeglang dan masyarakat Pandeglang,” kata Irna usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (10/10).

Irna menganggap insiden itu dapat memperburuk citra kabupaten yang kini membutuhkan bantuan pemerintah pusat dalam bidang pembangunan.

“Kami khawatir dengan adanya kejadian ini kan ada dampaknya, perhatian kepada kami sedikit berkurang,” katanya.

Namun, ia berharap pemerintah pusat tidak mengurangi dukungan bantuan pembangunan terhadap Pandeglang. Irna menyampaikan permintaan maafnya karena insiden itu harus tidak terjadi di kabupatennya. Ia merasa seluruh pengamanan sudah dilakukan dengan baik. Ia pun mengutuk pelaku tersebut.

“Kalau kalian mau jihad, mau ibadah, caranya tidak seperti ini, karena ini mencoreng sekali nama baik kami dan keamanan. Rasanya sudah cukup untuk memberikan pengawalan untuk beliau, tetapi mohon maaf ini kami sedikit kecolongan,” katanya.

Seleksi Tamu dari Luar
Lebih jauh, Irna mengatakan pihaknya esok akan melakukan rapat dengan sejumlah pihak terkait pengamanan di kabupaten itu. Ia menyatakan akan memperketat pengamanan terhadap tamu yang datang dari luar kota.

“Kami akan rapat kan besok dengan camat, kepala desa, agar lebih selektif untuk menerima tamu-tamu yang dari luar Pandeglang, tujuannya apa, maksud tujuannya apa tinggal di sana, sumber penghasilan dari mana, profesinya sebagai apa, sehingga kami tidak kecolongan seperti ini lagi,” ucap Irna.

Selain itu, ia mengaku akan memberikan sosialisasi lebih banyak kepada masyarakat untuk menghindari paham-paham radikal.

 “Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang kembali dan kami akan terus melakukan sosialisasi , edukasi agar anak-anak kami tidak terpapar dengan paham paham radikal,” katanya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *