gemanews.id,Jakarta-Video aksi protes seorang ibu pemilik lahan seluas 50000 m kini tersebar luas di media sosial, menuai protes dan komentar negatif dari netizen dan masyarakat
Dalam video tersebut si ibu melayangkan kekecewaan atas keputusan pengadilan Siak mengenai klaim kepemilikan lahan tersebut.
alat berat kini telah merobohkan pepohonan, ibu yang mengaku sebagai pemilik lahan itu terus berteriak. Ibu ini memohon ganti rugi yang adil kepada Presiden Jokowi.
“Pak Jokowi berikan saya solusi. Sesuai janji Pak Jokowi, tidak akan ada ganti rugi tapi ganti untung. Itu harapan saya supaya ini sampai ke Pak Jokowi karena saya tahu Pak Jokowi itu orang baik. Tidak seperti mereka-mereka yang di bawah ini,” ucapnya sambil menangis.
“Saya hanya dikasih janji palsu selama ini. Rp 18 ribu nilai tanah saya, sertifikat tanah saya. Sekarang ini mereka bisa tertawa-tawa,” imbuhnya.
Ia tidak setuju dengan nilai ganti rugi lahan yang ditawarkan.
“Lahan saya kenanya semua 50 ribu meter, 5 hektar. Saya sudah bilang saya tidak menuntut banyak, apa yang diputuskan Pengadilan Negeri Siak berikan hak saya itu saja. Tapi apa semuanya, pembohong,” teriak ibu yang memakai kaus merah muda ini.
Ibu ini memohon kepada Jokowi agar harapannya didengar dan mendapat solusinya.
“Saya tidak tahu lagi, harapan saya Pak Jokowi. Tolong saya pak Jokowi. Tolong, tolong kami diperhatikan, masyarakat Kadis ini Pak Jokowi,” kata ibu itu sambil kedua tangannya menggenggam seakan memohon.
“Harga tanah di sini, lebih mahal tempe, lebih mahal bakso, sertifikat tanah saya dinilai Rp18 ribu. Mengurus sertifikat tidak harga murah dulu saya lakukan,” ujarnya dengan nada tinggi.
Ibu itu juga mengaku sudah melakukan segala upaya. Tapi menurut pengakuannya, masyarakat tidak pernah diajak berembung soal penggantian lahan untuk proyek tol Pekanbaru-Dumai ini.
Ia menegaskan bahwa “Pihak mereka yang menentukan harga, tanah ibu sekian, tanah ibu sekian, bila terima, terima, bila tidak ke pengadilan, saya juga sudah ajukan pengadilan, saya sudah buat semampu saya, tapi semua nol, tidak ada hasilnya”.(**)