gemanews.id-Makassar- “Ditengah pandemi covid masih berlangsung sejumlah ODP dan OTG diinapkan Di Hotel,
Sementara masyarakat kelas bawah masih banyak berteriak-teriak meminta bantuan sembako yang sampai sekarang masih banyak belum tersampaikan ke masyarakat” Ini Kata Ramzah.
Ia menilai, Program Wisata Covid-19 yang ada di Sulawesi Selatan dinilai sangat berlebihan. Apalagi, akomodasinya terbilang cukup mewah di hotel bintang empat seperti di Swiss Belhotel Makassar, Jalan Ujung Pandang.
Wakil Ketua Umum Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Pusat, Ramzah Tabraman mempertanyakan program wisata Covid 19 yang dihadirkan pemerintah provinsi di dalam mengkarantina orang status Pasien Dalam Pemantauan (ODP), Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) di tengah masa pandemi Covid 19 . Kesannya, Wisata Covid 19 hanya program liburan dari pemerintah buat masyarakat.
“Oleh karena itu, saya meminta Ketua DPD GNPK Sulsel dan Satgas Saber Pungli Sulsel untuk mendata kemudian memberikan data dan laporan mengenai program Wisata Covid 19 yang dibentuk Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah ataukah gugus tugas yang menempatkan tim medis, ODP, PDP dan OTG di hotel-hotel,” kata Ramzah, Jumat (08/05).
Yang menjadi pertanyaan besar bagi Ramzah, apakah semua yang ikut Wisata Covid 19 adalah masyarakat Sulsel, ataukah juga di luar Sulsel. Termasuk dengan anggaran yang digunakan dalam pelaksanaan Wisata Covid 19.
“Harus dievaluasi pemanfaatan dananya. Apakah itu dana dialokasikan dari anggaran gugus tugas, APBD provinsi ataukah kota. Ini yang harus diperjalas. Itu pertama,” lanjutnya.
Kemudian yang kedua, Ramzah mempertanyakan nama Wisata Covid 19 yang digunakan. Wisata Covid 19 yang digunakan memberikan kesan bahwa masyarakat ODP, PDP hingga OTG diajak bertamasya ke tempat mewah. (*)