gemanews.id-Makassar-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Nurul Hidayat menilai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kedua gagal total.
“PSBB kedua menurut saya gagal total, sama halnya dangan yang pertama, hanya menghabiskan anggaran saja. Toko non pangan sudah ramai buka kembali, ini semua akibat tidak bersinerginya Pemkot Makassar dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, antara boleh dan tidak boleh,” tegasnya, melalui via pesan WhatsApp, Senin (11/5/2020).
Legislator Partai Golkar ini menjelaskan, seandainya gubernur tidak mengeluarkan statment yang membiarkan toko tetap buka dengan tetap jaga jarak dan menggunakan masker serta larangan Satpol PP bertindak keras terhadap warga maupun pelaku usaha yang melanggar, PSBB kedua kemungkinan akan berhasil.
“PSBB kedua akan sedikit berhasil. Sebab, PSBB pertama tidak ada lagi toko yang berani buka kecuali supermarket dan pasar,” jelasnya.
Anggota Komisi B itu membeberkan dengan adanya statement gubernur tersebut, hal ini nampak menjatuhkan aturan yang dibuat Pemkot Makassar bersama aparat keamanan.
“Kita bisa lihat sekarang, PSBB berjalan tapi aktivitas masyarakat hampir dikatakan berjalan normal seperti saat PSBB belum diberlakukan,” ujarnya.
“Sebetulnya, Gubernur Sulsel tidak boleh ikut campur dalam PSBB Kota Makassar, apalagi jika pencabutan izin yang diberlakukan pada pelaku usaha non pangan yang melanggar. Sudah ada dalam Perwali yang telah disosialisasikan sebelum PSBB diberlakukan,” bebernya.
Kata dia, saat ini terkesan kalau pelaku usaha berani karena punya dekkeng atau orang yang memback up yang bisa mementahkan tindakan yang telah diambil Pemkot Makassar.
“Sekarang saya cuma bisa menghimbau ke masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan keluarga, tetap menjaga kebersihan, selalu mencuci tangan dan gunakan masker utamanya bila bepergian,” jelasnya.
“Kalau bukan kita yang menjaga kesehatan diri, siapa lagi. Kalau tidak sekarang kapan lagi. Jaga kekuatan imun tubuh kita. Semoga pandemi ini segera berakhir,” tutupnya (*)
