gemanews.id, Makassar-Beredarnya spanduk dengan tulisan menolak rapid test di berbagai tempat yang ada di kota makassar membuat Syarifuddin Daeng Punna alias SAdAP yang juga merupakan tokoh masyarakat makassar ini Angkat bicara.
SAdAP mengemukakan bahwa terjadinya penolakan ditengah masyarakat Makassar disebabkan oleh opini-opini yang berkembang berkaitan corona yang bisa sembuh dengan sendirinya dan lain-lain sebagainya. Berbagai pernyataan para pakar dan pengamat yang saling bertolak belakang sehingga membuat masyarakat bingung mencari sumber yang valid terkait masalah ini, ditambah lagi muncul beragam wacana yang memprovokasi tambah SAdAP.
Saya turut menyayangkan hal ini, seharusnya sejak awal PSBB rapid test ini dilakukan ke pemukiman penduduk, jangan nanti setelah terjadi peningkatan grafik yang positif baru dilakukan hal tersebut ungkap SAdAP.
Saya justru salut dengan kinerja TNI-Polri yang lebih aktif melakukan langkah progressif dalam menangani dan mengantisipasi. Sementara anggota DPRD kota makassar yang merupakan representase dari masyarakat tidak terlihat di lapangan, hanya segelintir saja yang aktif turun ke lapangan meninjau keadaan warga padahal mereka terpilih karena keberpihakan suara rakyat melalui daerah pemilihannya, olehnya itu masyarakat berhak untuk mempertanyakan kerja kongkritnya di lapangan terang SAdAP.
Kalau hal ini dipaksakan maka akan mudah memicu konflik, apalagi dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat saat ini di tambah lagi aktifitas warga yang tidak berjalan normal dapat memunculkan gejolak sosial tambah SAdAP.
Olehnya itu lanjut SAdAP, langkah prefentif yang dilakukan petugas medis dilapangan, mengundang tokoh masyarakat, tokoh adat untuk diberikan pemahaman terkait Rapid Test, bila perlu rapid test jangan dijadikan prioritas tapi bagi siapa saja yang berniat untuk mengecek kesehatan bisa ikut rapid test.
Selain itu, saya juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan beragam issue yang tidak benar, lakukan kroscek atau tabayyun, sebab kondisi kita saat ini sangat mudah tersulut emosi. Mari gunakan akal sehat kita, sipakatauki kepada sesama agar terbangun keharmonisan hidup, dan kepada petugas medis dilapangan untuk mencari titik temu dari permasalahan ini supaya tidak berlarut larut dan warga bisa hidup dengan tenteram tutup SAdAP.(**)