oleh

Perawat Kecewa Dengan Sikap PPNI Telah Medeklarasikan Dukungan Kepada Adama Calon Walikota Makassar

-Makassar-373 Dilihat

Gemanews.id-Makassar -Perawat Kecewa Kepada PPNI Telah Medeklarasikan Dukungan Kesalah Satu Calon Walikota Makassar

Makassar – Perawat kecewa dengan sikap organisasi profesi Persatua Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Makassar yang terlibat di Politik praktis dan mendeklarasikan dukungan ke ADAMA akronim dari kandidat Calon Walikota Makassar Ir. ramdan Pomanto dan Fatmawati Rusdi di jalan Faisal (21/11/2020).

Nurdin kardiansyah salah satu perawat yang bekerja di instansi pelayanan kesehatan di bawah naungan pemerintah kota makassar mengatakan Mestinya PPNI tidak terlibat dalam politik praktis dengan mendeklarasikan dukungan kesalah satu calon, mengingat organisasi PPNI adalah wadah berhimpun seluruh perawat, bukan wadah berpolitik seluruh perawat.

“Tidak semua anggota ppni sepakat memilih apa yang telah dideklarasikan PPNI, jangan gadaikan oranisasi profesi kita, beberapa teman-teman di rumah sakit lain juga menyangkan langkah yang di lakukan PPNI” ucapnya.

Nurdin sapaan akrabnya mengatakan, terlihat pada beberapa foto deklarasi PPNI yang beredar, deklarasi hanya dihadiri 30 orang saja yang dimana  didominasi oleh perawat RS.Faisal, yang dimana seharusnya didominasi oleh para ketua Dewan Pengurus Komisariat (DPK).

“yang datang deklarasi saya lihat hanya 20an orang dan ketua DPK hanya 2 orang, artinya deklarasi ini sangat tidak direstui oleh anggota perawat.

Diketahui bahwa PPNI Sebagai organisasi profesi perawat yang memiliki peran dan fungsi sebagai wadah perawat yang mendorong lahirnya kebijakan bagi kepentingan keperawatan di Indonesia dan pemersatu, pembina, pengembang, dan pengawas keperawatan di Indonesia.

“PPNI itu organisasi profesi bukan organisasi partai maupun Ormas, harusnya ppni kota makassar tidak mengarahkan dukungan ke salah satu paslon di pilwali kota makassar, PPNI seharusnya netral, seperti yang dilakukan oleh organisasi profesi lainnya seperti IKATAN DOKTER INDONESIA (IDI) dan juga IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI) dan lain-lain, jangan gadaikan profesi di atas kepentingan politik semata, yang harus difikirkan PPNI adalah bagaimana kesejahteraan anggotanya lebih baik lagi” tutupnya.(**)