oleh

Akbar Polo Tantang Penggiat Anti Korupsi Untuk Menyuarakan Dugaan Korupsi Puskesmas Batua

gemanews.id-Makassar- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Masyarakat dan Pemuda Anti Korupsi (DPP Gempar NKRI), Akbar Polo menantang Lembaga Anti Korupsi di kota Makassar untuk bersuara terkait indikasi korupsi yang ada didepan mata tapi tidak berani bersuara di duga masuk angin.

Padahal, kata Akbar Polo kasus dugaan korupsi pembangunan gedung Puskesmas Batua Kota Makassar senilai Rp 25,5 Miliar yang menggunakan postur dana APBD tahun 2018 ini menyita banyak perhatian. Mereka tidak bersuara soal itu, tapi proyek Provinsi terus mereka serang.

“Proyek pembangunan Gedung Puskesmas Batua, yang berada di Jalan Abd Dg. Sirua sudah pernah dilihat langsung oleh KPK dan BPK RI. Tapi sampai hari hasil Audit BPK RI belum ada turun, apakah ada permainan kongkalikong,”di duga Tandas Akbar Polo.

Kata Akbar lebih lanjut, padahal rencananya dalam proyek pembangunan Puskesmas Batua akan dijadikan Rumah Sakit tipe C dengan bangunan berlantai lima. Namun faktanya hingga kini proyek fisik pembangunan tersebut tak juga kunjung rampung.

Akbar Polo berharap BPK RI Untuk segera mengeluarkan hasil Audit BPK RI, kalau tidak jangan salahkan kami kalau kami melakukan Aksi untuk menegakkan supremasi hukum dikota Makassar.

“Kan menjadi lucu, masa mengusik terus Kantor Gubernur, sementara Kantor Walikota Makassar Para pejuang anti korupsiĀ  takut, dan terkesan tidak mau bersikap soal dugaan Korupsi pembangunan Puskesmas Batua,” tandas Akbar Polo yang juga Aktivis dan Mantan Ketua Bem Sospol UVRI/UPRI Makassar.

“BPK RI jangan masuk angin, keluarkan cepat hasil Audit BPKRI, anda sudah turun bersama KPK tahun 2020 tapi sampai saat ini belum ada titik terang, apakah anda sudah tidak bisa dipercaya lagi sebagai tim audit independen,” ujar Akbar Polo. (**)