oleh

Miris Lantaran Kritikan Walikota Makassar Lapor Polisi, DPP Gempar Nkri : Kekanak Kanakan

Gemanews.id-MAKASSAR, — Miris dan sedih melihat kelakuan pejabat, yang ditenggarai ingin menakut nakuti warga dengan laporan polisi dan dalam tekanan Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Hal tersebut kembali di teriakkan Ketua Umum DPP Gempar Nkri Akbar Polo yan menyangkan Sikap Walikota Makassar Dany Pomanto lantaran melaporkan warganya sendiri tanpa penerapan edukasi kepada warga sendiri.

Menurut Akbar Polo bahwa sang pemimpin kota Makassar tersebut ibarat anak kecil yang memiliki pemikiran dangkal dan hanya kerap ingin menyelesaikan sesuatu dengan jalur hukum.

“Seharusnya seorang pemimpin itu lebih dewasa dan ber itikat seperti seorang bapak yang mewakili kita Makassar, jangan setiap menerima kritikan dari warga nya sendiri, selalu ingin menyelesaikan dengan terpaksa dan melakukan laporan polisi” Kata Akbar Polo

Diketahui saat ini ada lima orang warga yang kembali jadi terlapor di kepolisian diantaranya Muharram Madjid Alias Mus, Syamsir Zaeni, Muh Nawir, Abdul Rauf, Umar Hankam dengan pasal dan sangkaan Undang – Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) .

Seharusnya bagi seorang pemimpin harus bijak kepada warga yang sebagai panutan Walikota Makasaar melakukan pendekatan persuasif sebagaimana adat istiadat budaya Bugis Makassar. Tambahnya.

Lanjut bukan cuman kali ini saja kelakuan kekanak kanakan seorang Walikota Makassar diperlihatkan Publik bahkan saya selaku ketua umum DPP Gempar Akbar Polo pada priode pertama Dany Pomanto tepatnya 31/ Agustus 2015, pernah di keroyok oleh Preman Dany Pomanto Lukman CS di jakarta(Sudah di laporkan di Polda Metro Kasus ini tidak berjalan red) hanya lantaran sering mengkritik kebijakan yang diambil terkait pengadaan tong sampah yang dikenal dengan nama Gendang Dua.

“Saya berharap kepada bapak yang duduk di singgasana Walikota dapat lebih bijak dan jangan kalau dikritik ujung- ujungnya ada preman ataupun melakukan pelaporan Polisi, pahamilah Negara ini adalah Negara Demokrasi, gaji yang Anda makan adalah uang rakyat, maka hargailah rakyat mu.” Ungkap Akbar Polo

Penulis : Muh.Daud Zainuddin