Gemanews.id-Magelang– Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau yang akrab disapa Appi, menyampaikan pojok pikiran atau pandangan saat mengikuti kegiatan orientasi kepemimpinan (retret) selama sepekan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Memasuki hari ketiga, Munafri mendapat kesempatan diwawancarai khusus oleh Televisi Swasta (Tv One) mengenai kegiatan yang kini berlangsung di Magelang.
Sebagai Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengungkapkan kesannya setelah mengikuti retret yang dihadiri oleh para kepala daerah (Kada) dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Kegiatan ini, bukan hanya ajang diskusi, tetapi juga menjadi momen penting dalam membangun kebersamaan dan mempererat hubungan antar kepala daerah,” jelas Munafri, saat dimintai testimoni live Tv One, Minggu (23/2/2025).
Ketua DPD II Golkar Kota Makassar itu berpandangan, retret hampir sama dengan kegiatan lainnya, tetapi yang paling penting adalah kebersamaan yang kita bangun.
“Sejak pembagian kelompok hingga tenda, kita bersama orang-orang yang mungkin belum kita kenal sebelumnya. Ini menjadi ajang bertukar informasi mengenai potensi daerah masing-masing,” ujar Munafri.
Mantan Bos PSM itu menambahkan, bahwa retret ini merupakan terobosan penting untuk menyatukan visi antara kepala daerah di seluruh Indonesia dengan pemerintah pusat.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan program-program pemerintah dapat berjalan selaras dari pusat hingga ke daerah,” ungkpanya.
Salah satu sesi yang paling dinantikan oleh Munafri adalah pemaparan dari Menteri Keuangan mengenai kondisi keuangan negara dan strategi eksekusi anggaran hingga ke tingkat daerah. Selain itu, kehadiran Presiden dalam retret ini juga menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu.
Materi yang diberikan semuanya penting, tetapi yang paling menarik adalah malam ini, saat Ibu Menteri akan memaparkan kondisi keuangan negara dan bagaimana mengeksekusinya hingga ke daerah.
“Terlebih lagi, Presiden akan hadir dan memberikan wejangan kepada kita. Dengan demikian, kita bisa memiliki visi yang sama antara pusat dan daerah,” tuturnya.
Dalam diskusi seputar efisiensi pemerintahan, Munafri menekankan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan efisiensi birokrasi.
Menurutnya, meskipun Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, efisiensi tetap harus dijaga tanpa menghambat kreativitas kepala daerah.
“Di satu sisi, kita membutuhkan pertumbuhan 8 persen, tetapi di sisi lain, efisiensi juga sangat diperlukan. Namun, birokrasi tidak boleh kaku,” jelasnya.
Retret ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga pembangunan di Indonesia dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
“Harus ada fleksibilitas dalam menyikapi kreativitas kepala daerah agar mereka bisa mengambil langkah yang tepat,” tukasnya.
Kegiatan yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025 ini menjadi momen pembekalan sekaligus refleksi bagi para kepala daerah. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan memberikan arahan langsung dalam retret tersebut.(**)