gemanews.id, Makassar- Pj Walikota Makasaar Rudy Jamaluddin Menitipkan PR (Pekerjaan Rumah) beban buat Walikota dan Wakil Walikota dany pomanto Fatmawati rusdi yang dilantik oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah pada Hari Jumat (26/02).
Beban itu yakni salah satunya terkait gaji Honorer Pengawai Satuan Polisi Pamong Praja berstatus Honorer yang berjumlah 1.100 orang.
Pegawai Honorer Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Makassar barharap dengan adanya Pemimpin Walikota dan Wakil walikota Makassar yang definitif gaji kami bisa terbayarkan, semoga tidak terulang kembali kasus serupa seperti ini, karena bagi kami gaji itu bagian dari biaya hidup kami untuk menyambung hidup, kata mereka.
Untuk di ketahui, fungsi dan tugas Satpol PP kota Makassar adalah menjaga aset Pemkot siaga 1×24 jam menjaga titik-titik aset pemerintah kota Makasaar, seperti Kantor Walikota dan Rujab Walikota dan Wakil Walikota Makasaar, termasuk Kantor DPRD Makassar, dan beberapa jumlah aset Pemerintah Kota Makasaar.
Kasihan, gaji Pengawai Honorer Satpol PP Pemkot Makassar mereka cuma di bayarkan satu bulan oleh Pemkot Makassar untuk menutupi obat sakit hati parah Pegawai Honorer Satpol PP, sehingga mereka tidak menyegel Kantor Walikota Makassar, Kata Irwan salah satu Kepala bidang Linmas Satpol PP Kota Makassar saat dihubungi oleh Gema News via WhatsAppnya.
Gaji Honorer Pengawai Satpol PP Pemkot Makassar, mereka yang masih tersisa dua bulan belum terbayarkan tersebut menjadi Pekerjaan Rumah Tangga Berat bagi Walikota dan wakil walikota Makassar danny Pomanto.
Basran Wakil Ketua umum DPP Gempar NKRI, meminta Dany Pomanto walikota Makassar dan Fatmawati Rusdy Wakil Walikota Makassar yang Baru berharap PR yang ditinggalkan Rudy Jamaluddin, Pj walikota Makassar terkait Gaji Pengawai honorer Satpol PP Makassar Untuk segera di bayarkan kerena ini sangat memalukan dan harus segera dibayarkan.
“Atau mungkin Pemerintah kota makassar anggaranya habis untuk membayar gaji Pengawai Honorer Satpol PP Pemkot Makassar masi tersisa dua bulan Belum terbayarkan atau diduga sengaja di deposito dibank dana tersebut untuk mendapat keuntungan dari dana tersebut, ujarnya. (**)
