gemanews.id-MAKALE,- Pasar Seni Makale terus marak menjadi perbincangan masyarakat Toraja. Hal tersebut saat surat perintah pengosongan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Daerah Tana Toraja ini diterima pedagang.
Beragam isu yang berkembang di tengah masyarakat. Melalui grup media sosial Facebook “Politik Facebooker Toraja”. Salah satu postingan netizen atas nama Puang Ridwan mengatakan “mau diopor lagi ke tim sukses, tulisnya.
Sementara di grup Forum Politik Toraya akun facebook Bijanna Toraya mengomentari “Budalapakna Orde lama lan waktunya ganti pemain, daripada kita berdebat kita harus legowo, politik itu mempengaruhi semua lini termasuk pasar seni ini ibarat hutan ada hukum rimba siapa yang kuat itu yang menang dan jadi penguasa,” cetusnya.
Terpisah, aktivis Pemerhati Rakyat Rudi angkat bicara, menurutnya kalau memang benar isu yang beredar bahwa akan diberikan ke mantan tim sukses bupati terpilih maka itu sangat salah dan memperlihatkan bahwa kualitas Pemimpin boleh dipertanyakan sangat tidak pro terhadap rakyat.
“Toraja tidak akan maju kalau terus ada politik balas dendam, ini masa pandemi para pelaku usaha UMKM harus dibantu untuk pemulihan ekonomi jangan justru mau disingkirkan bahkan diduga pengosongan lapak UMKM di Pasar Seni berkaitan dgn hajatan pilkada Tator 2020 lalu. dimana sebagian besar penhuni lapak mendukung pasangan incumbent Nico- Victor,” terang Rudi ke Wartawan, Minggu (18/04).
Lebih lanjut katanya, tapi ini bukan alasan bagi pemerintahan Theo- Zadrak untukk menggusur pedagang yg mencari nafkah di pasar Seni.
“Bupati sendiri pernah mengatakan pilkada telah selesai, Theo sendiri berjanji akan menjadi pemimpin untuk seluruh masyarakat Tana Toraja,” ujar Rudi. (**)