Gemanews.id-Makassar-Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar tengah mendalami dugaan Korupsi dana hibah di tubuh dinas pemuda dan Olahraga Kota Makassar Senilai Anggaran 2,5 milyar,yang Menggunakan Anggaran APBD Tahun 2023.
KORMI merupakan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) yang dipimpin M. Anshar selaku ketua dan Udin Malik Sekretaris.
Ketua Umum DPP Gempar NKRI
mengatakan, aparat penegak hukum dalam hal ini Kejari Makassar harus bekerja ekstra mendalami kasus ini, dia juga meminta Kejari Makassar Seret dan Penjarakan yang diduga menikmati uang rakyat kota Makassar APBD Tahun 2023.
Pasalnya kata Askari dia,
“Kejari harus hati-hati bekerja karena pada dasarnya bisa saja ada intervensi datang dari berbagai pihak terkait dugaan kasus korupsi di tubuh KORMI.” ungkap Askari saat ditemui, Jumat, (26/7)
menantu Wali Kota Makassar turut diperiksa. Namun kita percaya Kejari Makassar bisa bekerja profesional tidak masuk angin dalam menangani kasus ini” ucap askari
Apa lagi kasus ini menyeret nama menantu Wali Kota Makassar,kasus ini harus diusut tuntaskan dan kami mendukung Kejari mengusut tuntas kasus ini yang terhindikasi dana hibah tersebut yang diduga di korupsi di taksirkan 1 milyar .” tegas Askari
Apalagi Dalam kasus ini diketahui sudah ada lima orang saksi telah diperiksa oleh penyidik Kejari Makassar, selain Kadispora Makassar ada empat orang saksi diperiksa sejak kemarin.
Terbaru, penyidik Kejari Makassar memeriksa Sekretaris Kormi yang juga menantu Walikota Makassar sekaligus caleg DPRD terpilih dari PDIP, dr Udhin Malik bersama tiga orang saksi lainnya.
Mereka yang turut diperiksa jadi saksi terkait kasus dana hibah Kormi Makassar adalah, AR, DJ dan AA.
Kasi Intel Kejari Makassar, Andi Alamsyah mengatakan pemeriksaan tersebut berkaitan dengan kasus dugaan korupsi di Kormi Makassar yang sedang didalami.
Dari anggaran 2,5,Milyar kurang lebih yang keluar ke kormi dengan menggunakan anggar Apbd tahun 2023 dinas Pemuda dan olahraga Kota Makassar, dari sana Dugaan korupsi dana hibah ini,tangsirkan kerugian negaranya 1 milyar tutup Andi Alamsyah(**)