Gemanews.id-Makassar – Askari, seorang warga Makassar yang juga Ketua DPP Gempar NKRI, mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib ratusan korban program Laskar Pelangi Pemkot Makassar. Dalam pernyataan terbukanya, ia mengimbau masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya warga Kota Makassar, agar berhati-hati dalam memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Serentak 2024.
Ia menekankan pentingnya ketelitian dalam memilih pemimpin yang benar-benar peduli pada kesejahteraan rakyat. “Jangan sampai tergoda oleh janji-janji palsu yang dapat menghancurkan masa depan masyarakat dan honorer,” ujar Askari.
Saat mengadakan aksi protes di Kantor BKN Wilayah Makassar di Jalan Paccerakkang, Daya, Askari mengingatkan bahwa salah memilih pemimpin dapat berdampak buruk pada keberlangsungan honorer, baik di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan maupun di kabupaten dan kota lainnya di Sulawesi Selatan
“Sudah cukup ribuan honorer Pemkot Makassar yang kehilangan pekerjaan akibat program Laskar Pelangi yang dibentuk oleh Wali Kota Makassar, Danny Pomanto,” ujar Askari. Ia menyoroti bahwa proses perekrutan dan pemberhentian honorer melalui Laskar Pelangi dianggap bertentangan dengan aturan Kementerian PAN RB dan BKN Pusat,sarat dengan kepentingan politik
Ridwan, salah satu orator aksi, menyampaikan bahwa kebijakan serupa berpotensi muncul di tingkat provinsi jika masyarakat salah memilih pemimpin pada 27 November 2024.
“Semua itu tergantung pada pilihan masyarakat Sulawesi Selatan nanti,” tambah askari.
Sebagai bentuk keprihatinan, Askari menegaskan bahwa masyarakat Sulawesi Selatan perlu bijaksana dalam memilih calon gubernur yang akan datang. “Pantaskah calon pemimpin yang telah menghancurkan kehidupan warganya sendiri diberi ruang untuk memimpin Sulawesi Selatan? Mari kita selamatkan Sulsel dari pemimpin pembohong dan pendendam,” tutupnya.(**).