GemaNews.id, Palopo- Puluhan mahasiswa ramai-ramai menandatangani Petisi penolakan terhadap Mubes yang di langsungkan di kampus universitas andi Djemma jl.Manunugen (23/01/2021)
Mereka menandatangani petisi setelah Musyawarah Besar yang berlangsung dianggap tidak demokratis. Karena dalam proses pemilihan ketua yang baru tidak melibatkan semua peserta Forum atau menyalahi prinsip-prinsip dasar dalam berdemokrasi.
Muh. Ainul, salah satu mahasiswa Fisip yang menandatangani petisi penolakan mengungkapkan kekecewaannya.
“Saya sangat kecewa dengan apa yang di pertontonkan oleh sebagian teman-teman dalam berdemokrasi”
Muh. Ainul, menduga bahwa mubes kali ini syarat akan kepentingan pribadi oleh alumni tertentu.
“Sangat di sayangkan, forum yang harusnya menjadi ajang demokrasi mahasiswa malah di intervensi oleh pihak tertentu” tandasnya.
Lanjut Muh Ainul, Musyawarah Besar kali ini menurutnya cerminan yang kurang baik bagi penyelenggaraan Pesta Demokrasi yang notabenenya adalah Forum Demokrasi Organisasi kemahasiswaan.
“Mubes yang dilaksanakan tersebut sangat jauh dari asas-asas demokrasi, Pimpinan sidang yang seharusnya memposisikan diri sebagai orang yang netral justru memerlihatkan keberpihakannya terhadap salah satu calon, sehingga forum berjalan tanpa memperdulikan pengambilan keputusan berdasarkan Suara mayoritas”
Ia juga menekankan tentang Mubes harus diulang, agar semua pihak merasa terwakili didalam pemilihan ketua Senat yang baru.
“Mubes tentu harus di ulang, sebab ketua terpilih tidak dipilih sebagian besar mahasiswa Fisip, mau tidak mau harus diulangi, agar sebagian besar mahasiswa merasa terwakili dengan kepemimpinan ketua yang baru” tutupnya.(**)