oleh

HMI Cabang Makassar: Berikan Hadiah Kritikan Keras Walikota Makassar, di HUT RI Ke 77

Gemanews.id-MAKASSAR – momen Hut Republik Indonesia tepat hari ini Rabu, 17 Agustus 2022 merayakan kemerdekaan yang ke-77.Hmi Cabang Makassar Memberikan Hadiah Kritikan Keras.

meskipun pemerintah kota Makassar banyak menorehkan hasil positif, namun tak sedikit juga kerja pemerintah kota Makassar yang belum bisa teratasi Seperti pengemis dan pendidikan.

Baik dari segi pendidikan, ekonomi, sosial dan segudang pokok permasalahan yang terus di hantui masyarakat kota Makassar,terkait anak putus sekolah disebut kian meningkat dan kurang mendapat perhatian pemerintah kota Makassar di era walikota Makassar Sekarang

Hal tersebut disampaikan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Makassar.
Melalui Bidang Pendidikan dan Riset, HMI Cabang Makassar menilai permasalahan di kota Makassar terkhusus pendidikan masih tinggi.

“Kami di bidang Pendidikan dan Riset mempunya program untuk anak-anak putus sekolah dan kurang mampu, sesuai hasil pendataan sementara kami tercatat 22 orang yang tidak atau putus sekolah.” ungkap Irmawan Lukman, Rabu, (17/8/2022).

“Ini baru kami yang data belum pemerintah. Kalau ini tidak menjadi titik fokus pemerintah kota Makassar jangan harap akan ada sumber daya manusia yang mumpuni.” jelasnya.

Senada juga diutarakan Ketua Umum HMI Cabang Makassar Muhammad Arsy Jailolo terkait persoalan pendidikan.
Dirinya mengatakan, momentum peringataan hari kemerdekaan baiknya tidak dijadikan sebagai acara seremonial saja.

“Tapi itu lebih kepada memberi progres serta evaluasi bagaimana pekerjaan pemerintah baik itu mengatasi kemiskinan atau pun pendidikan.” ujar Arsy diwaktu yang sama.

“Sampai hari ini kita lihat di setiap sudut jalan di Kota Makassar masih banyak anak-anak usia dibawah umur yang tidak diperhatikan, mereka mengemis, mengamen dan sebagainya. Kemana pemerintahnya, katanya merdeka.” tegas Arsy.

Dia pun menjelaskan bahwa fakta di lapangan tidak akan bisa ditutupi dengan hanya berbicara di media atau depan umum tanpa mengambil tindakan keras.

“Pak Wali Kota harus lebih serius memperhatikan itu, bagaimana mau mengatakan Makassar adalah Smart City (Kota Cerdas) sedangkan masyarakatnya tidak diperhatikan, masa ia mereka mengisi masa kecilnya dengan mengamen dan mengemis.” tegasnya lagi.

Kata Arsy, kritikan ini sebagai bentuk perhatian agar pemerintah lebih peka lagi melihat kondisi masyarakatnya.
Di sisi lain, Arsy meminta pemerintah kota Makassar membangun kota dengan betul-betul memperhatikan masyarakat.

“pemerintah kota Makassar jangan cuma bermodalkan konsep teori, tapi yang terpenting adalah program jangka panjang yang selalu termonitoring. Masa label Makassar Kota Dunia tapi pengemis dan gelandangan masih banyak terlebih lagi anak dibawah umur.” tandasnya. (*)