Gemanews.id-MAKASSAR– era digitalisasi saat ini semakin terkoneksi, berita palsu tanpa dilakukan konfirmasi menyebar lebih cepat dari kebenaran itu sendiri.
Inilah yang dialami oleh Pemimpin Redaksi Media online Lemkira News l.Id,pada hari Minggu tanggal 28/07/2024, kini menjadi korban dari oknum LSM di Kota Makassar dari praktik tidak bertanggung jawab
Pasalnya Rizal Noma, melakukan percakapan Watshhap di group forum peduli pendidikan, tuduhan mengenai pembagian proyek oleh Kabid SMA Disdik Sulsel yang beredar luas di berbagai media online.
Ditambahkan Rizal Noma, bahwa beredarnya hal tersebut itu.? diduga Oknum LSM yang yang menyebarkan Rilisnya ke berbagai media online, bahkan oknum LSM berinisial.AH. beberapa kali menelpon kami melalui selulernya pada hari Minggu,28/07/2024, dimana dalam percakapan tersebut mencoba untuk meminta data, namun kami enggang untuk membeberkan data dari Disdik Sulsel.
Masih kata Rizal Noma apa yang menjadi diskusi internal berubah menjadi bahan berita tanpa ada konfirmasi dari berbagai media online yang telah menaikkan rilisnya dari oknum LSM perak.
Hal inilah yang sangat kami sesalkan kepada media, sungguh pun media yang bersangkutan sudah menaikkan Hak Jawab dari kami.
Sementara pengurus PWI Sulsel yg membidangi pembelaan wartawan, Ismail situru.SH dalam percakapan seluler hari Selasa tanggal 30/07/2024 , dengan tegas, mengatakan bahwa atas kejadian itu adalah merupakan suatu pelanggan yang dilakukan oleh oknum LSM,sebab itu adalah bentuk plagiat sebab mengambil dari percakapan di grup, tegas Ismail sapaan akrabnya.
Mengutip seruan Dewan Pers nomor: 02/S-DP/XI/2023 Tentang Penangkapan Profesi wartawan dan Keanggotaan LSM.Dewan Pers melalui Komisi Pengaduan dan penegakan Etika Pers seringkali menerima pengaduan masyarakat dan kelompok sosial lainnya terkait adanya sejumlah wartawan/pimpinan redaksi pers, yang Juga merangkap sebagai anggota/ aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat( LSM) atau organisasi kemasyarakatan tertentu.
Masyarakat seringkali mengaku tidak nyaman, resah atas kehadiran mereka.
Tidak jarang media- media tersebut dalam pemberitaannya mengutip pernyataan wartawan/pimpinan Medianya sebagai narasumber dengan atribut pimpinan/aktivis LSM atau organisasi massa tertentu.
Dalam menjalankan kegiatan jurnalistik seringkali wartawan -berbagai alasan mengaku sebagai LSM atau Aktivis massa tertentu, baru kemudian sebagai wartawan atau memuat hasil informasi yang diperolehnya di media mereka tanpa memberitahu kepada orang yang diwawancarainya.( R.RN)