Gemanews.id-Makassar – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Iqbal Najamuddin, menegaskan komitmennya dalam memastikan seluruh siswa lulusan SMP yang telah memasuki jenjang SMA/SMK tetap bisa mengenyam pendidikan, meski tidak berhasil masuk sekolah negeri.
Dalam pernyataannya kepada salah satu media, Andi Iqbal menekankan bahwa siswa yang tidak lulus seleksi ke sekolah negeri akan tetap difasilitasi bersekolah di lembaga swasta. “Kami akan tempatkan mereka di sekolah swasta dan akan mengirim guru-guru ASN ke sana sebagai legal service. Tidak ada alasan lagi anak-anak tidak sekolah,” tegasnya.
Ia juga mengakui bahwa saat ini banyak sekolah negeri mengalami keterbatasan fasilitas dan daya tampung, sehingga meminta orang tua untuk menerima solusi pemerintah dengan menyekolahkan anak-anak di sekolah swasta yang telah disiapkan.
Pernyataan tersebut mendapat tanggapan positif dari Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Kajian dan Riset (DPP Lemkira). Lembaga ini menyambut baik komitmen Kadisdik Sulsel yang dinilai sebagai langkah nyata untuk menghindari praktik-praktik lama seperti “siswa titipan” atau bahkan anak-anak yang harus “masuk lewat jendela” karena tidak tertampung secara resmi.
Namun, DPP Lemkira juga menantang Kadisdik Sulsel untuk membuktikan keterbukaan dan integritasnya, khususnya dalam transparansi data kelulusan. “Publik menantikan kejelasan dan rincian data siswa yang lulus seleksi, termasuk hasil Tes Potensi Akademik (TPA) di berbagai sekolah, khususnya di Kota Makassar,” ujar Rizal, perwakilan DPP Lemkira.
Ia menambahkan bahwa keterbukaan informasi sangat penting agar tidak terjadi perbedaan pendapat atau dugaan kecurangan di tengah masyarakat. Rizal juga mengingatkan agar pernyataan dan janji tidak dijadikan sekadar alibi pembenaran atas kebijakan yang kontradiktif dengan nilai-nilai kebenaran.
“DPP Lemkira sangat mendukung jika memang benar tidak ada lagi siswa titipan dari pihak mana pun. Ini adalah momentum untuk mengembalikan marwah pendidikan agar berjalan sesuai dengan harapan bangsa dalam mencetak generasi unggul,” kata Rizal.
Ia berharap, pernyataan Kadisdik Andi Iqbal dapat menjadi pondasi kepercayaan publik. “Hidup di atas kebenaran itu sebenarnya tidak sulit, yang sulit itu adalah ketika kita terlalu sering membuat pembenaran untuk menutupi tindakan yang menyimpang dari nilai-nilai kebenaran,” tutupnya.
Penulis: Akbar Polo