Gemanewa.id,Makassar – Polemik pemecatan 35 honorer Pemkot Makassar yang disebut sebagai korban seleksi “Laskar Pelangi” kembali mencuat. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan mendesak Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham segera mengambil langkah tegas untuk memulihkan nasib para honorer tersebut.
Wakil Ketua DPD PJI Sulsel, Rizal Rahman, menegaskan bahwa puluhan honorer itu dipecat pada era Wali Kota Makassar Danny Pomanto, dengan alasan tidak lolos seleksi “Laskar Pelangi”. Namun, menurut berapa sumber yang layak dipercaya namanya dirahasiakan, pemecatan itu tidak memiliki dasar yang kuat dan diduga sebagai bagian dari permainan untuk merekrut tenaga honorer baru dengan sebutan berbeda pada 2022–2024 di Pemkot Makassar
“Ini jelas permainan yang melanggar aturan KemenPAN-RB dan BKN RI. Mereka yang dipecat hanyalah korban dari politik diduga Mereka mempunyai kedekatan dengan IAS dan Appi dan rekayasa seleksi Laskar Pelangi,” tegas Rizal Rahman, Kamis (31/7/2025).
Lebih lanjut, Rizal menyebut para honorer yang menjadi korban pemecatan tersebut, telah mengikuti seleksi PPPK Pemkot Makassar tahap kedua di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), namun hingga kini belum kembali dipekerjakan.
“Ini pekerjaan rumah bagi Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham. Mereka harus menolong korban ‘penyiksaan’ era Danny Pomanto yang kini kehilangan mata pencaharian dan menanggung beban keluarga,” tambah Rizal.
DPD PJI Sulsel berharap Pemkot Makassar segera mengembalikan hak para honorer tersebut, mengingat mereka kehilangan pekerjaan akibat kebijakan yang diduga sarat kepentingan politik.(**)
