Jerit Kesedihan Nurdin Daeng Tuppu, Sejak Pantai Tak Berombak Maros Ditutup

Sulselbar867 Dilihat

Gemanews.id.Maros – Pantai tak berombak (PTB) yang menjadi tempat ngumpulnya warga Kota Maros dimalam hari, kini berubah menjadi lengang, cahaya lampu dimalam hari semakin membuat tempat ini menjadi sepi karena hanya jalan aspal yang memanjang dan tak ada lagi bangku panjang dan gerobak penjual kuliner, yang terkadang dipenuhi oleh warga Kota Maros Sulsel.

Kesepian tempat kuliner ini menjadi kisah sedih bagi seorang pedagang yang mengais hidup ditempat ini. adalah Nurdin Daeng Tuppu, sehari harinya berjualan Coto dan Konro Di Pusat Kuliner PTB Kota Maros, Kabupaten Maros.

Kepada Gemanews.Id Senin 13/4/2020, Nurdin meluapkan kesedihan yang paling mendalam, karena satu satunya tempat yang menjadi harapan untuk mengais resjeki demi menghidupi keluarga kini ditutup. “Saya angkat tanganmi kodong dan juga angkat kaki, karena setelah ditutup beberapa hari sebelumnya. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Maros Terkait aturan atau larangan menjual menjual Di Pusat Kuliner PTB Maros.

Pemerintah Kabupaten Maros beberapa hari lalu memberi Izin kembali berjualan selama 10 hari, Tapi Terhitung Senin Tgl.13/4/202 Pusat kuliner PTB ditutup kembali. “Hanya saja, saya bukan tidak mendukung aturan dari pemerintah, tapi yang saya sayangkan kenapa bisa memberi izin selama sepuluh hari dan ditutup kembali, sebaiknya ditutup saja, karena kami pun juga ikut berjualan dan belum sempat balik modal kemudian tempat itu tertutup. Ungkap Nurdin.

Nurdin Tuppu selaku pedagang kaki Lima kuliner PTB Maros harus bilang apa lagi, ‘saya cuma bisa pasrah dan angkat tangan dengan kondisi sekarang akibat adanya virus corona melanda Indonesia.

Kami berharap agar Virus Covid-19  ini bisa cepat selesai supaya kami bisa kembal beraktivitas berjualan kembali Pusat Kuliner PTB Maros. Ungkap Nurdin.(**)