gemanews.id, Makassar- Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, didampingi Pejabat Densus 88 Mabes Polri, Kabag Penum Div Humas Mabes Polri dan Kabid Humas Polda Sulsel, dalam keterangan Persnya, Kapolda Sulsel menjelaskan penindakan densus 88 Anti teros Mabes Polri terhadap jaringan kelompok teroris di perumahan Vila Mutiara Biru, kota Makassar yang terjadi Rabu, (6 /01/ 2021) sekitar pukul 06.00 Wita.
Kapolda menjelaskan perkembangan Penindakan Densus 88 AT Polri terhadap jaringan kelompok teroris di Perumahan Vila Mutiara Biru Kota Makassar.
Dikatakannya, Bahwa benar Rabu (6/01/2021) pagi, telah dilakukan penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri dan di back up Polda Sulsel di Perumahan Vila Mutiara Biru, Bulurokeng, kec. Biringkanaya, Makassar.
Pada saat penangkapan 2 (dua) orang meninggal dunia karena melakukan penyerangan kepada petugas dengan menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP yang dapat mengakibatkan terancamnya keselamatan petugas sehingga petugas melakukan penidakan secara tegas dan terukur yang mengakibatkan dua orang meninggal.
Kapolda juga mengungkap identitas dua terduga teroris yang meninggal saat penggerebekan di Makassar Rabu kemarin yaitu R dan A yang merupakan mertua dan menantu dan terlibat JAD dan mendukung ISIS, R (46) warga Perumahan Villa Mutiara Biru 11 No. 2 Kel. Bulurokeng, Kec. Biringkanaya, Kota Makassar, dan A (23) warga Perumahan Villa Mutiara Biru 11 No. 2 Kel. Bulurokeng, Kec. Biringkanaya, Kota Makassar.
Selain itu, dijelaskan satu orang pelaku lainnya mengalami luka tertembak, saat ini dirawat di RS Bhayangkara (dalam pengawasan petugas) atas nama Iw (30) beralamat Villa Mutiara Claster Biru 11 Nomor 24 Makassar.
Lebih lanjut, Kapolda menjelaskan bersamaan saat kejadian itu dilakukan juga penangkapan 18 orang dilokasi yang berbeda, 5 titik lokasi penangkapan kec. Biringkanaya Villa Mutiara Makassar, Sudiang raya, kec.Tallo Kota makassar, kec. somba opu kab. Gowa, dan desas Taulo kec. alla kab. Enrekang.
Hubungan dari 2 pelaku yang meninggal dunia dari 18 orang terduga diamankan Dterkait ISIS di yayasan Alridho milik ustas Basir Napiter.
Dijelaskannya lagi, Pelaku keseluruhan berjumlah 20 orang, terdiri 17 Laki-laki , dan 3 Perempuan. Dan adapun 20 orang tersebut, yang Meninggal Dunia 2 orang, juga diamankan 18 orang, jadi keseluruhan berjumlah 20 orang dan terkait penindakan ini petugas dilakukan pengintaian dari tahun 2015 sampai 2021 dimana saat kejadian kemarin pada hari rabu tgl 6 januari 2021 oleh Densuus 88 mabes Polri.
Kapolda menjelaskan bahwa Kelompok Teroris Villa Mutiara ini merupakan Jaringan JAD dan beserta ratusan jamaah lainnya melakukan baiat kepada Khilafah ataupun ISIS pada tahun 2015 di Pesantren Arridha Pimpinan Ustadz Basir yang meninggal di LP Nusakambamgan karena terlibat teror.
Dikatakannya, Kelompok ini aktif melaksanakan kajian khusus bersama pendukung Daulah lainnya di Kompleks Villa Mutiara. Pada tahun 2016 Kelompok teroris Villa Mutiara ini berencana berangkat ke Suriah bergabung dengan ISIS, namun digagalkan saat telah berada di Bandara Soetta Jakarta.
Selain itu, lanjut Kapolda, Kelompok Villa Mutiara ini terlibat dalam pengiriman dana dalam aksi para pelaku Bom Bunuh diri di gereja Katedral di Jolo, Filipina, Dan para pelakunya kelompok Villa Mutiara.
“Jadi Sejak Oktober tahun 2020, Kelompok teroris Villa Mutiara ini secara rutin telah melakukan latihan menembak dan naik gunung,” kata Kapolda.
Selain itu, lanjutnya fasilitator pelarian diidentifikasi atas nama Andi Baso yang merupakan DPO bom gereja Oukumene samarinda tahun 2017, dan juga perencanaan bom gereja Jolo 2019 suami istri di Philipina, dimana Ulfa saudara kandung dari tersangka pelaku R dari Kelompok Villa Mutiara.
Adapun barang bukti yang diamankan oleh densus 88 Mabes Polri diantaranya rangkaian bom, senpi laras panjang jenis pcp 6 pucuk senjata tajam parang, badik, pedang, samurai, busur dan buku buku yg bersifat provokatif radikal. (**)