gemanews.id-Makassar-Pemerintah Kota Makassar mengeluarkan surat edaran Perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tertanggal.17 Juli/2021 di tanda tangani Oleh walikota Makassar dan stempel Basah berlaku hingga 20 Juli mendatang
Shalat idul adha untuk tahun ini di tiadakan mesjid dan lapangan ditutup, pelaksanaan Shalat Idul adha dilaksanakan dirumah saya di kota Makassar.THM Terbuka.pada hal Makassar dari zona orange menjadi Zona merah covid-19 Sesuai perintah pusat dan Surat edaran Walikota Makassar tertanggal.17-Juli-2021 hari Ini
Pelaksanaan kegiatan usaha Karaoke, Rumah Bernyanyi Keluarga, Club Malam, Diskotik, Live Music, Pijat/Refleksi, dan semacamnya termasuk sarana penunjang Tempat Hiburan yang ada di Hotel, di tutup Sesuai surat edaran Walikota Makassar
Sejumlah pengusaha Warkop dikota makasaar merasa resa dan sakit hati ulah Satgas Raika Covid-19 Pemkot Makassar saat di temui gemanews.id, dengan mengambil kursi para pengusaha warkop, kalau tempat hiburan malam di jalan Perintis kemerdekaan depan kantor perhubungan provinsi Sulsel (Ruko-Ruko Samping Hotel Arbor Biz Hotel) tidak berani di sentuh dan diambil kursinya ada pilih kasih aturan di buat pemkot Makassar, menurut mereka.
Dari hasil pemantauan gemanews.id di jalan Perintis Kemerdekaan pukul 23.20 Malam minggu 17/7/2021, sejumlah tempat hiburan malam masih terbuka di jalan peristis kemerdekaan tepatnya dalam kompels Ruko depan dinas Perhubungan Provinsi Sulsel
“Jangan cuma Cafe, Restauran, Rumah makan, Warkop, Game Center dilarang beroperasi hingga pukul 17.00. Wita Sedangkan Bar yang ada di jalan Perintis masih beroperasi sampai pukul 23.45 Sabtu.17/Juli/2021 menjelang dini hari Pemokot Makassar Harus Bersikap Tegas,” ungkap Hazairin.
Sementara, DPP Gempar NKRI, menantang satgas Raika covid-19 berani menutup THM dan Mencabut ijinya berlokasi jalan perintis tepatnya di depan dinas Perhubungan Provinsi Dalam kawasan Ruko Samping Jalan Masuk Kima Makassar masih tetap terbuka (samping belakang Arborbiz hotel).
“Jangan cuma warkop yang di jadikan sasaran, bahwa tempat kerumunan bisa menimbulkan penularan covid-19, kalau THM Bukan juga tempat kerumunan apa bedahnya Apa Satgas raika sengaja tidak tau atau Anda tutup Mata dan tuli,” kesalnya.(**)
