Ad imageAd image

Pemerintah Tana Toraja dan Toraja Utara Setengah Hati Melakukan Kontribusi dalam Acara “The Legend of Pongtiku II”

admin
By admin 123 Views Add a Comment

Gemanews.id-Tana Toraja- Perhelatan budaya nasional bertajuk “The Legend of Pongtiku II” yang digelar oleh Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) telah sukses dilaksanakan selama empat hari di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.

Namun, di balik kemeriahan yang tersaji, terselip kekecewaan mendalam terhadap minimnya kontribusi dan antusiasme Pemerintah Daerah dari kedua kabupaten tersebut.

Event ini merupakan kelanjutan dari “The Legend of Pongtiku I” dan menjadi bagian dari program tahunan PMTI untuk memperingati jasa Pahlawan Nasional Pongtiku. Diinisiasi langsung oleh Ketua Umum PMTI, Mayjen TNI (Purn.) Yulius Selvanus Lumbaa, S.E. (Gubernur Sulawesi Utara), kegiatan ini menjadi momen penting yang mengangkat kembali nilai-nilai perjuangan, budaya, serta potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Toraja.

Ad imageAd image

Rangkaian acara dilaksanakan dengan semangat kolaboratif antara masyarakat dan PMTI, menampilkan parade budaya, pameran UMKM, pertunjukan seni, dan refleksi sejarah. Namun, dukungan dari unsur Pemerintah Daerah—baik dari segi kehadiran, fasilitas, maupun simbolisasi—dinilai sangat minim dan setengah hati. Beberapa alat peraga seperti baliho dan spanduk tidak terpasang menyeluruh, bahkan di titik-titik strategis kegiatan.

Padahal, Bupati Tana Toraja maupun Bupati Toraja Utara sebelumnya menyatakan dukungan terhadap kegiatan ini. Namun, kenyataannya, dukungan tersebut tidak terwujud secara konkret di lapangan, menimbulkan kesan bahwa pernyataan tersebut hanya menjadi formalitas belaka.

Gracia Sem Ambalangi Mangala, seorang aktivis muda dari Toraja Utara, menyampaikan keprihatinannya.

Ad imageAd image

“Kegiatan ini adalah ruang kebanggaan bagi Toraja. Tidak hanya merayakan sejarah, tapi juga menggerakkan sektor budaya dan ekonomi lokal. Ketidakhadiran nyata pemerintah sangat disayangkan, terutama karena kegiatan ini turut mengangkat citra Toraja di tingkat nasional dan internasional,” ujar Sem.

Event yang secara substansi membawa dampak positif ini juga diharapkan dapat menjadi pemantik untuk menjadikan Toraja sebagai pusat pariwisata dan kebudayaan Sulawesi Selatan. Keterlibatan aktif dan penuh dari pemerintah seharusnya menjadi kunci untuk memperkuat daya tarik dan infrastruktur wilayah.

Dengan berakhirnya The Legend of Pongtiku II pada 11 Juli 2025, PMTI mengajak seluruh elemen—baik masyarakat sipil, tokoh adat, pemuda, maupun pemerintah—untuk lebih bersinergi di masa mendatang demi membangun Tanah Toraja yang berdaya, berbudaya, dan berkontribusi bagi bangsa.(**)

Sampai jumpa di kegiatan PMTI berikutnya di Tanah Bumi Pitu Ulunna Salu, Kondosapata’ Uai Sapalelean.(**)

Share This Article
Leave a review