Gemanews.id-Makassar,Kabid PTKP HMI Gowa Raya Ihksan Bayu Aji Saputra, mendesak Rektor UINAM, Hamdan Juhannis, untuk mundur dari jabatannya. Desakan ini muncul setelah terungkapnya kasus penggunaan fasilitas kampus sebagai tempat percetakan uang palsu oleh oknum staf, yang juga melibatkan salah satu pimpinan kampus.
“Dalam kasus peredaran uang palsu, di mana kampus UIN Alauddin Makassar dijadikan tempat percetakannya, saya sebagai alumni sekaligus mantan pejabat lembaga kemahasiswaan meminta Bapak Hamdan Juhannis untuk turun dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab,” kata Ihksan, yang akrab disapa Ibas, kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
Menurut Ibas, kejadian ini merupakan tindakan fatal yang mencoreng citra dunia pendidikan, terutama karena UIN Alauddin adalah institusi yang membawa label Islam.
“Menjadikan kampus sebagai tempat percetakan uang palsu adalah hal yang sangat fatal. Ini merusak nama baik kampus dan dunia pendidikan secara menyeluruh,” tegasnya.
Ibas juga mengingatkan bahwa kejadian ini tidak hanya berdampak pada reputasi kampus, tetapi juga menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan, khususnya UIN Alauddin Makassar.
“Tidak sepantasnya kampus, yang seharusnya menjadi tempat orang-orang terpelajar, malah dijadikan tempat percetakan uang palsu. Hal ini dapat merusak dan menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan, terutama UIN Alauddin,” ujar Ibas.
Seperti diketahui, kasus percetakan uang palsu yang melibatkan oknum staf dan salah satu pimpinan UINAM saat ini tengah ditangani oleh pihak kepolisian.(**)