oleh

DPP Gempar NKRI : Penjarakan Oknum yang Diduga Korupsi Proyek Jembatan Pucak  Pangembang Maros

Gemanews.id.Maros – Proyek Jembatan Pucak Pangemban Maros menyisakan cerita yang hingga kini masih menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Pasalnya jembatan yang dianggarkan lebih dari satu miliar rupiah kini belum rampung. Memang menjadi bumerang sebab jembatan yang diharapkan rampung sesuai jadwal 23/Desember.2020, namun apa daya kontraktor pelaksana CV.Mulya Jaya Persada, telah melanggar perjanjian kontrak, sehingga pekerjaan jembatan tersebut diputus kontrak pihak PU Kabupaten Maros.

Pekan lalu melalui Rapat dengar pendapat DPRD Kabupaten Maros bersama DPP Gempar NKRI dan Dinas PU Maros. Saat itu Plt.Kadis PU Maros menjelaskan bahwa pekerjaan jembatan tersebut sudah 85 Persen rampung dan Sudah dibayarkan Oleh dinas PU Maros Ke Kontraktor CV.Mulya Jaya Persada

Realita dilapangan dari hasil pemantahuan Gemanews.id, Lantai Jembatan Pucak Pangembang, Saat hujan datang lantai jembatan tergenang air padahal hujan sudah redah atau hujan sudah berhenti namun masih terjadi genangan air diatas jembatan. Sabtu 19/6/2021 .

Terkait hal ini salah seorang warga Kec. Tompo Bulu Udin N mengaku kecewa dengan kinerja Dinas PU dan Kontraktor pelaksana CV.Mulya Jaya Persada     , sebab menurutnya keberadaan jembatan ini adalah salah satu akses  Alternatif warga yang sengat penting dibutuhkan oleh masyarakat Untuk ke Kantor Camat Maupun Puskesmas Tompo Bulu,ke Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Saya berharap kedepan agar pihak Dinas PU Tidak lagi memberi pekerjaan kepada kontraktor tersebut karena tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. “Saya bukan menuduh mungkin saja saat pelaksanaan tender proyek terjadi unsur KKN atau kongkalikong sehingga memenangkan kontrkator terebut, namun ironisnya karena tak mampu menyelesaikan pekerjaan seratus persen, mungkin saja karena tidak didukung dengan finansial yang memadai untul modal kerja atau pihak kontrkator diduga tidak memiliki tenaga ahli dalam pekerjaan konstruksi jembatan. Ungkapnya kepada.Gemanews.id

 

di Jembatan pucak pangembang, bangus dijadikan peternakan ikan lele Ada airnya tergenang

Lanjut dikatakan bahwa terkait kualitas pekerjaan yang telah dihasilkan diduga ada yang menyalahi bestek atau perencanaan, indikasinya menurut Udin N adalah pada saat hujan turun air diatas jembatan tergenang air setelah hujan redah, ini salah satu bukti kalau desain lantai jembatan tersebut diduga tidak sesuai perencanaan. Atas dugaan ini kami berharap kepada pihak yang berwenang agar mengusut tuntas kejadian ini karena tidak menutup kemungkinan terjadi korupsi yang merugikan megara dan masyarakat.

Terkait hal ini pula Ketua DPP Gempar NKRI yang intens memantau proyek pekerjaan jembatan ini menyatakan bahwa hal ini akan kami gaungkan hingga tuntas, dan akan menelusuri dugaan korupsi dan dugaan persekongkolan tender. Ungkap Akbar Polo.

Lanjut Akbar Polo, dengan tidak rampungnya proyek pekerjaan jembatan ini, kami mensinyalir terjadinya dugaan korupsi, sehingga kami menghimbau kepada pihak auditor BPK untuk melakukan audit secara detail dan menghitung volume pekerjaan yang telah direalisasikan sesuai anggarkan yang sudah dicairkan. Dan kepada penegak hukum dan kami himbau untuk segera melakukan penyidikan di lokasi proyek jembatan Pucak Pangembang Maros dan jika terbukti ada unsur korupsi usut tuntas dan penjarakan oknum yang diduga melakukan korupsi Pekerjaan Jembatan Pucak Pangembang Maros (**)