Gemanews.id-Enrekang-Pergerakan Koalisi Rakyat ( PERKARA ) X Pedagang Pasar menggelar aksi unjuk rasa meminta Kadis Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Enrekang Dicopot Dan Pembagian Ulang Lost Secara Transparan pada tiga titik yakni kantor disperindag, kantor bupati dan kantor dprd kab enrekang, Jum’at ( 14/04/2023)
Kedatangan PERKARA di kantor Disperindag Dan Bupati menuai kekecewaan disebabkan kedua kantor kosong, sehingga melanjutkan ke kantor DPRD Kab. Enrekang yang sempat bersih tegang dengan aparat keamanan akibat anggota DPRD lambat menemui massa aksi.
Misbah juang selaku jendral lapangan mengungkapkan bahwa, adanya konflik antar pedagang disebabkan ulah instansi terkait sendiri yang melakukan pembagian tidak secara transparansi dan menyalahi sosialisasi yang mereka lontrakan sebelum pembongkaran yang menyampaikan bahwa bagi pedagang mengalami pembongkaran lost akan ditempatkan pada tempat semula.
sehingga beberapa pedagang tidak menerima karna mereka ditempatkan tidak sesua janji dinas terkait , ironisnya lagi konflik antara pedagang seperti pembongkaran paksa gembok yang dilakukan oleh pedagang lainnya atas instruksi dinas terkait tanpa melakukan mediasi sebelumnya atau mempertemukan kedua belah pihak guna menghindari hal- hal yang tidak diinginkan .
“saya hanya mengambil kesimpulan bahwa tindakan yang dilakukan ole pihak Disperindag sangatla arogansi tanpa memikirkan dampak besar yang bisa saja terjadi ketika seperti itu cara menyelesaikan masalah dan tidak mencerminkan pelayanan publik sebagaimana semestinya” ujar dalam orasinya.
ia menambahkan bahwa, bahkan ada beberapa keluarga oknum pejabat yang mengambil tempat-tempat mereka atas instruksi dari dinas terkait sehingga mereka sangat menyesalkan cara pelayanan yang tebang pilih dan tindakan intimidasi yang mereka lakukan yang sangat bertolak belakang dengan prinsip demokrasi.
ironisnya lagi, saat komunikasike ke pihak disperindag seperti Kepala dinas, kepala bagian sampai pada pendataan yang hanya saling melempar tanpa ada yang bertanggung jawab terkait beberapa persoalan di pasar sentral enrekang yang sampai saat ini belum ada solusi kongkrit.
” saya jelas sangat kecewa dengan dinas terkait dan pejabat di kantor bupati yang mengosongkan kantornya pada saat pedagang yang jadi korban ingin meminta keadilan dan pertanggung jawaban tapi alhasil yang didapat kantor kosong sehingga tidak ada yang bisa menemui kami” tegas misbah juang