MAKASSAR — Politisi Partai Golkar Sulawesi Selatan, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), menghadiri acara pelantikan dan pengukuhan Majelis Taklim Pondok Pesantren Addariyah Provinsi Sulawesi Selatan yang dirangkaikan dengan Rapat Kerja serta Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1447 H.
Kegiatan bertema Meneladani Kepemimpinan Rasulullah SAW yang Cinta Damai dan Persatuan, digelar di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu (1/11/2025).
Dalam sambutannya, IAS menyampaikan apresiasi kepada para pengurus dan jamaah Majelis Taklim yang terus berperan aktif menanamkan nilai-nilai keagamaan serta mempererat tali silaturahmi di tengah masyarakat.
Menurutnya, Majelis Taklim memiliki peran strategis sebagai wadah pembinaan umat dan penguat ukhuwah Islamiyah.
“Orang-orang yang tergabung dalam Majelis Taklim adalah mereka yang senantiasa mencari kebaikan. Maju tidaknya sebuah organisasi terletak di pundak ketuanya. Salah satu cara membangun kebersamaan dan mempererat silaturahmi adalah melalui kegiatan Majelis Taklim,” ujar IAS.
Lebih lanjut, IAS menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan kepemimpinan yang meneladani Rasulullah SAW, sosok pemimpin yang mengedepankan kasih sayang, kedamaian, dan persatuan umat.
Politisi senior Golkar itu juga berharap Majelis Taklim dapat menjadi ruang edukasi spiritual sekaligus sarana memperkuat moral dan sosial masyarakat.
Turut hadir Pimpinan Pondok Pesantren Addariyah Sulsel, K.H. Amrullah Husain, yang mengingatkan pentingnya menjadikan peringatan Maulid Nabi sebagai momentum memperdalam kecintaan kepada Rasulullah SAW serta meneladani kepemimpinannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kepemimpinan Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam membangun persaudaraan dan perdamaian. Melalui Majelis Taklim, kita harapkan tercipta masyarakat yang saling menghormati dan menebarkan kasih sayang,” ujar K.H. Amrullah Husain.
Acara berlangsung khidmat dengan rangkaian pembacaan shalawat, tausiyah, dan doa bersama.
Menutup kegiatan, IAS menyampaikan harapannya agar Majelis Taklim Ponpes Addariyah dapat menjadi contoh bagi lembaga keagamaan lainnya dalam memperkuat moderasi beragama dan menjaga harmoni sosial di Sulawesi Selatan.
Wali Kota Makassar periode 2004–2014 itu juga menegaskan bahwa kebersamaan dan kepedulian sosial harus menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat yang beriman, maju, dan sejahtera.(**)


