gemanews.id,Makassar-PMII Makassar menggelar aksi unjuk rasa di depan Polrestabes Makassar, Jumat (22/11/2019). Aksi demonstrasi yang dilakukan merupakan buntut dari peristiwa penyerangan oleh OTK di sekretariat PMII Kota Makassar sehingga kericuhan tersebut menimbulkan 1 korban jiwa akibat terkena anak panah atau biasa dikenal busur pada bagian perut dan mata kiri bawah.
Dalam orasinya Jendral lapangan Muammar Aulady mengatakan bahwa pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia merupakan organisasi kemahasiswaan yang didirikan atas restu ulama dan kiai NU.
“17 APRIL 1960 organisasi ini didirikan, bukan usia yang sudah tergolong tua dari berbagai organisasi yang ada. Dalam kurun waktu 1960 – 2019 ini PMII sudah merasakan pahit manisnya dalam mengawal NKRI.
Kontribusi untuk NKRI tidak perlu dipertanyakan lagi, bahwa PMII merupakan organisasi kemahasiswaan yang berada digaris depan dalam mengawal UUD 1945, PANCASILA Dan BHINEKA TUNGGAL IKA dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI”. Ungkapnya.
Arlan sebagai sekum PMII Makassar menambahkan kami atas nama kader PC PMII Se Kota Makassar menuntuk keadilan. Sampai hari ini oknum tersebut belum juga menemui petunjuk, Kepolisian dalam hal ini Polrestabes Makassar harus lebih serius menangani kasus ini sampai pelaku ditemukan.
“Sangat di sayangkan kota makassar yang identik dengan kota dunia, kota yang aman damai tetapi kami tidak melihat sama sekali ketidak amanan di kota ini. Bayangkan saja ada beberapa titik konflik yang terjadi dalam kurun waktu yang bersamaan terjadi, khususnya yang menimpa organisasi kita ini.” ujarnya.
“Kami tidak ingin ada jatuh korban lagi dengan kejadian – kejadian yang sama. Maka dari itu kembali kami tegaskan keseriusan kepolisian dalam mengungkap kasus ini, saksi – saksi dan korban kami rasa sudah sangat terbuka dengan pernyataan – pernyataan dan petunjuk yang diberikan kepada pihak kepolisian”. tambahnya.
Pihak PMII Kota Makassar akan terus menggalang kekuatan jika dalam waktu 2 x 24 jam pelaku tidak di temukan.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan PMII SULSEL Dan PB PMII Di Jakarta untuk bergerak seluruh Indonesia.
Adapun tuntutan Kami sebagai berikut :
1. Mendesak Kepolisian dalam hal ini Polda sulawesi selatan dan polrestabes Makassar Segera Menangkap Pelaku Penyerangan Sekretariat PMII Makassar
2. Mendesak Kepada Kapolda Sulawesi Selatan dan Kapolrestabes Makassar agar sigap dalam mengatasi konfilk – konflik yang terjadi belakangan ini.
3. Apabila dalam 2 x 24 jam pelaku belum di temukan maka kami akan meminta kepada PB PMII untuk melayangkan surat terbuka kepada PRESIDEN dan KAPOLRI, bahwa Kapolda Sulawesi selatan dan Kapolrestabes makassar gagal dalam memimpin institusi kepolisian di sulsel dan kota makassar.(**)