Gemanews.id-Makassar-Mahasiswa yang tergabung Cipayung Plus Makassar kembali Seruduk Kantor Walikota Makassar dan melakukan bakar Bam bekas di depan pintun masuk Kantor Walikota Makassar
Massa 10 organisasi yang tergabung Cipayung Plus kota Makassar kembali melakukan demo di Depan Kantor Wali Kota Makassar, pada Selasa (13/9/2022).
Rino Sengu selaku Jendral Lapangan dalam menjelaskan bahwa representasi dari masyarakat seharusnya juga di berikan kesempatan untuk bisa menyampaikan pandangannya dalam pengambilan keputusan. “Masyarakat juga seharusnya diberikan ruang, jangan jadikan objek pengambilan kebijakan saja tapi jadikan masyarakat sebagai salah satu subjek dalam pengambilan kebijakan” jelasnya
Dalam tuntutan tersebut, mereka menekankan 6 poin utama yakni Pertama, menolak kenaikan BBM. Kedua, mencopot Menteri ESDM, Menteri BUMN, Komisaris Pertamina. Ketiga, Copot Kapolri, Kapolda dan Kapolrestabes Makassar. Keempat, usut tuntas mafia migas. Kelima, tunda mega proyek dan keenam, kendalikan harga bahan pangan.
“Jadi ini merupakan respond dari aksi sebelumnya pada selasa (9/9) lalu. Aksi demonstrasi di Jl. Ahmad Yani, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Sulsel mulai berlangsung sekitar pukul 15.25 WITA. Dalam aksinya cipayung plus tetap membawa tuntutan terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Mendengar sejumlah aspirasi mahasiswa, Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi memenuhi permintaan massa aksi untuk berdialog secara langsung
Fatmawati setelah menemui mahasiswa menyampaikan bahwa dirinya selaku perwakilan dari pemerintah kota Makassar siap menjadi wadah dari aspirasi dari massa aksi.
“Semua kebijakan terkait BBM Bersubsidi merupakan kebijakan pusat, tapi saya sebagai representasi pemerintah siap menjadi wadah dari aspirasi adik-adik sekalian”.
Selanjutnya Fatmawati juga menjanjikan untuk memfasilitasi pertemuan antara pemerintah kota Makassar dan DPRD kota Makassar untuk mengawal aspirasi dari Cipayung Plus kota Makassar.
“Saya janji ke adik-adik akan menjadwalkan pertemuan antara legislatif dan eksekutif kota Makassar untuk mendengar dan mengawal aspirasinya adik-adik”. Tutupnya
